Menilik Seragam Dharma Wanita Persatuan
Siapa yang belum tau Dharma Wanita Persatuan? Perkumpulan istri PNS ternyata memiliki variasi seragam untuk aktivitas yang berbeda, seperti apa ya?
INFO


Sejarah Seragam Dharma Wanita Persatuan
Sejarah seragam Dharma Wanita erat kaitannya dengan sejarah berdirinya organisasi itu sendiri. Mengutip dari situs resmi Dharma Wanita, organisasi ini didirikan pada tanggal 5 Agustus 1974, atas prakarsa Ibu Tien Soeharto yang saat itu menjabat sebagai Ibu Negara dan Ketua Dewan Pembina Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI), Bapak Amir Machmud.
Pada awal berdirinya, Dharma Wanita bertujuan untuk menyatukan istri-istri pegawai negeri sipil (PNS) dalam satu organisasi yang bergerak di bidang sosial, ekonomi, dan budaya. Seiring dengan perkembangan organisasi, kebutuhan akan identitas visual pun muncul, dan salah satunya adalah melalui seragam.
Informasi detail mengenai kapan dan bagaimana desain seragam Dharma Wanita pertama kali ditetapkan cukup sulit ditemukan dalam catatan sejarah publik. Bagi anda yang Namun, kita bisa melihat evolusinya dari waktu ke waktu.
Perkembangan Seragam Dharma Wanita:
Kemungkinan besar, pada awal berdirinya, belum ada seragam yang baku. Bisa jadi, pada acara-acara resmi, anggota Dharma Wanita mengenakan pakaian nasional atau busana yang seragam dalam hal warna atau jenis kain tertentu, sebagai bentuk kekompakan.
Seiring waktu, kebutuhan akan seragam resmi yang menjadi ciri khas organisasi semakin kuat. Seragam ini berfungsi sebagai identitas visual dan menunjukkan persatuan anggota. Biasanya, seragam resmi ini digunakan dalam acara-acara protokoler, peringatan hari besar Dharma Wanita, atau acara-acara resmi lainnya.
Variasi Seragam:
Dalam perkembangannya, Dharma Wanita juga memperkenalkan variasi seragam untuk kegiatan yang berbeda, seperti:
Seragam Kerja: Digunakan untuk kegiatan rutin organisasi.
Seragam Lapangan: Dipakai saat kegiatan bakti sosial atau kegiatan di luar ruangan lainnya.
Seragam Batik: Sebagai representasi budaya Indonesia dan sering digunakan dalam acara-acara yang lebih santai namun tetap formal.
Seragam Olahraga: Dikenakan saat kegiatan senam atau olahraga bersama.
Perubahan Setelah Reformasi: Setelah era Reformasi pada tahun 1998, terjadi perubahan signifikan dalam organisasi Dharma Wanita. Organisasi ini bertransformasi menjadi Dharma Wanita Persatuan dan menegaskan diri sebagai organisasi sosial kemasyarakatan yang non-politik. Perubahan ini bisa jadi juga memengaruhi desain atau aturan penggunaan seragam, meskipun detailnya perlu penelusuran lebih lanjut.
Makna Seragam:
Seragam Dharma Wanita bukan hanya sekadar pakaian, tetapi juga memiliki makna simbolis. Warna dan desainnya dipilih dengan pertimbangan tertentu, meskipun makna pastinya bisa berbeda-beda dari waktu ke waktu atau antar tingkatan organisasi. Beberapa elemen yang mungkin memiliki makna adalah:
Warna Kuning: Sering diasosiasikan dengan cita-cita luhur.
Logo Dharma Wanita Persatuan: Terdiri dari beberapa elemen seperti bunga dengan lima putik (melambangkan generasi penerus), padi dan kapas (melambangkan kesejahteraan dan sosial budaya), rantai (melambangkan persatuan), dan buku (melambangkan pendidikan). Logo ini biasanya tersemat pada seragam sebagai identitas resmi.
Sejarah seragam Dharma Wanita adalah bagian dari perjalanan panjang organisasi ini dalam mengabdi dan berkontribusi bagi masyarakat Indonesia. Meskipun detail pasti mengenai penetapan seragam pertama sulit dilacak, evolusinya mencerminkan kebutuhan akan identitas, persatuan, dan kesesuaian dengan berbagai kegiatan organisasi. Seragam Dharma Wanita menjadi simbol kebersamaan dan dedikasi para istri Pegawai Negeri Sipil dalam mendukung pembangunan bangsa.
Bagi anda yang berencana membuat seragam dharma wanita di Malang, Hubungi Glif Custom Konveksi Malang! kami menyediakan jasa custom pakaian jersey, seragam, PDH/PDL, hingga custom totebag. Hubungi kami untuk pemesanan.
Sumber:
https://dwp.jatengprov.go.id/pakaian-seragam-dharma-wanita-persatuan/
https://dharmawanitapersatuan.id/sejarah-dwp/






